Casey Stoner dan Ben Spies memahami tindakan rider Repsol Honda Dani Pedrosa yang menolak berjabat tangan dengan Marco Simoncelli (Honda Gresini) jelang jumpa pers MotoGP Italia, pekan lalu.
Pedrosa mengalami cedera tulang selangka akibat manuver berbahaya yang dilakukan Simoncelli saat balapan di Prancis. Akibatnya tulang selangka kanan Pedrosa mengalami retak. Padahal Pedrosa belum sepenuhnya pulih dari cedera tulang selangka kiri yang didapat saat kecelakaan musim lalu.
Meski sudah bisa membalap, Pedrosa masih menyimpan dendam terhadap Simoncelli. Terbukti sebelum jumpa pers di Mugello, Pedrosa enggan menerima jabat tangan dari Simoncelli. Dan ketika jumpa pers Pedrosa mengatakan, "Simoncelli tidak memiliki apa-apa di kepalanya selain rambut."
Menanggapi kejadian tersebut, dua rider MotoGP, Casey Stoner (Respsol) dan Ben Spies (Yamaha), mengaku bisa memahami tindakan Pedrosa.
"Saya pikir alasan Dani (Pedrosa) menolak jabat tangan karena Marco (Simoncelli) enggan mengaku dia bersalah. Saya pikir jika Marco mengaku dia bersalah, maka Dani akan menerima jabat tangan itu. Tapi Marco mengatakan dia tak bersalah, jadi saya mengerti reaksi Dani," ujar Stoner seperti dilansir Motorcyclenews.com.
Tanggapan yang sama dilontarkan Ben Spies. "Saya bisa mengerti setelah apa yang terjadi di Le Mans. saya pikir Simoncelli membalap terlalu keras. Saya pikir dia tahu kesalahan yang dilakukannya, dan saya juga mengerti mengapa Dani kecewa. Saya tidak mendukung salah satu dari mereka, tapi saya mengerti mengapa mereka kecewa," tegas Spies.
Untuk melihat reaksi Pedrosa saat menolak jabat tangan Simoncelli, klik di sini.
Sumber : sport.vivanews
Sumber : sport.vivanews
0 comments:
Post a Comment